5 Cara Bersahabat dengan Uang
KOMPAS.com - Hubungan baik tak hanya dilakukan oleh manusia kepada manusia lain, tetapi juga kepada uang. Artinya, Anda harus lebih bijak dan luwes dalam memperlakukan uang. Untuk menyeimbangkan kesenangan saat ini dan keamanan untuk masa depan, kuncinya adalah menghormati prioritas. Untuk menyeimbangkan antara prioritas dan keinginan, Anda harus mempelajari bagaimana cara menikmati diri hari ini tanpa menciptakan masalah di masa depan.
Jeremy Shapiro, PhD, seorang psikolog dari Case Western Reserve University, penulis empat buku dan artikel ilmiah tentang berbagai topik psikoterapi, menyampaikan poin-poin agar Anda bisa tetap merasa bahagia usai mengeluarkan uang.
1. Beli pengalaman, bukan materi
Penelitian menunjukkan, orang akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dengan membeli pengalaman, daripada membeli hal-hal materi. Bersantai untuk menikmati pemandangan alam, atau menonton pertunjukan teater akan memberi manfaat jangka panjang. Jika menghabiskan uang dengan membeli tas model terbaru, sepatu, atau perhiasan, kepuasannya akan cepat hilang karena barang Anda akan segera digantikan dengan model-model baru yang terus muncul. Oleh karena itu banyak orang lebih suka menghabiskan waktu dan uang untuk berbincang-bincang, atau traveling yang bisa menciptakan kenangan indah selamanya.
2. Membuat pembelian kecil dalam jumlah banyak
Penelitian juga menunjukkan bahwa uang yang dikeluarkan menghasilkan kenikmatan lebih ketika digunakan untuk pembelian dalam jumlah banyak. Membeli benda-benda kecil tapi banyak lebih menyenangkan daripada membeli satu benda saja dengan harga yang mahal. Anda akan mendapatkan lebih banyak kepuasan jika menghabiskan uang pada waktu yang berbeda untuk hal-hal yang berbeda.
3. Jangan menjadi rutinitas
Pengalaman menyenangkan biasanya melibatkan hal baru dan beragam. Tapi ketika kesenangan itu dilakukan berulang-ulang, Anda akan menjadi terbiasa, dan pengalaman tersebut akan menjadi rutinitas yang membosankan. Jika Anda menikmati latte setiap pagi, atau makan di restoran setiap hari untuk makan siang, maka Anda akan menghabiskan uang setiap tahun tanpa merasa melakukan sesuatu yang berarti. Cobalah rutin membawa makanan dari rumah untuk bekal dengan lauk seadanya. Lalu sesekali manjakan diri dengan makan di restoran mahal. Kepuasannya pasti akan berbeda.
4. Gunakan otak, bukan hanya uang
Orang yang terbiasa hemat pasti mampu menikmati kegiatan gratis atau murah. Anda akan menjadi lebih kreatif untuk menghasilkan lebih banyak uang dan menggunakannya dengan bijak. Ada sumber-sumber kebahagiaan yang ditemukan para psikolog dari hasil studi mereka, yakni dengan berolahraga, berkebun, menghabiskan waktu di alam, seni dan kerajinan, musik, dan kegiatan keagamaan.
5. Berikan pada orang lain, bukan hanya diri sendiri
Penelitian membuktikan, melakukan kebaikan untuk orang lain adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan kebahagiaan. Dalam satu eksperimen, orang diberi sejumlah uang dan mereka diminta menghabiskan uang tersebut dengan berbagi pada orang lain. Seminggu kemudian, skor kebahagiaan responden menunjukkan peningkatan. Artinya, berbagi itu memang menyenangkan. Responden sepakat bahwa memberi itu lebih berharga daripada menerima. Menerjemahkan nilai-nilai ke dalam tindakan melalui berbagi dapat membangun harga diri dan perasaan, serta meningkatkan hubungan baik dengan orang lain.
(Sumber: http://female.kompas.com)
Jeremy Shapiro, PhD, seorang psikolog dari Case Western Reserve University, penulis empat buku dan artikel ilmiah tentang berbagai topik psikoterapi, menyampaikan poin-poin agar Anda bisa tetap merasa bahagia usai mengeluarkan uang.
1. Beli pengalaman, bukan materi
Penelitian menunjukkan, orang akan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan dengan membeli pengalaman, daripada membeli hal-hal materi. Bersantai untuk menikmati pemandangan alam, atau menonton pertunjukan teater akan memberi manfaat jangka panjang. Jika menghabiskan uang dengan membeli tas model terbaru, sepatu, atau perhiasan, kepuasannya akan cepat hilang karena barang Anda akan segera digantikan dengan model-model baru yang terus muncul. Oleh karena itu banyak orang lebih suka menghabiskan waktu dan uang untuk berbincang-bincang, atau traveling yang bisa menciptakan kenangan indah selamanya.
2. Membuat pembelian kecil dalam jumlah banyak
Penelitian juga menunjukkan bahwa uang yang dikeluarkan menghasilkan kenikmatan lebih ketika digunakan untuk pembelian dalam jumlah banyak. Membeli benda-benda kecil tapi banyak lebih menyenangkan daripada membeli satu benda saja dengan harga yang mahal. Anda akan mendapatkan lebih banyak kepuasan jika menghabiskan uang pada waktu yang berbeda untuk hal-hal yang berbeda.
3. Jangan menjadi rutinitas
Pengalaman menyenangkan biasanya melibatkan hal baru dan beragam. Tapi ketika kesenangan itu dilakukan berulang-ulang, Anda akan menjadi terbiasa, dan pengalaman tersebut akan menjadi rutinitas yang membosankan. Jika Anda menikmati latte setiap pagi, atau makan di restoran setiap hari untuk makan siang, maka Anda akan menghabiskan uang setiap tahun tanpa merasa melakukan sesuatu yang berarti. Cobalah rutin membawa makanan dari rumah untuk bekal dengan lauk seadanya. Lalu sesekali manjakan diri dengan makan di restoran mahal. Kepuasannya pasti akan berbeda.
4. Gunakan otak, bukan hanya uang
Orang yang terbiasa hemat pasti mampu menikmati kegiatan gratis atau murah. Anda akan menjadi lebih kreatif untuk menghasilkan lebih banyak uang dan menggunakannya dengan bijak. Ada sumber-sumber kebahagiaan yang ditemukan para psikolog dari hasil studi mereka, yakni dengan berolahraga, berkebun, menghabiskan waktu di alam, seni dan kerajinan, musik, dan kegiatan keagamaan.
5. Berikan pada orang lain, bukan hanya diri sendiri
Penelitian membuktikan, melakukan kebaikan untuk orang lain adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan kebahagiaan. Dalam satu eksperimen, orang diberi sejumlah uang dan mereka diminta menghabiskan uang tersebut dengan berbagi pada orang lain. Seminggu kemudian, skor kebahagiaan responden menunjukkan peningkatan. Artinya, berbagi itu memang menyenangkan. Responden sepakat bahwa memberi itu lebih berharga daripada menerima. Menerjemahkan nilai-nilai ke dalam tindakan melalui berbagi dapat membangun harga diri dan perasaan, serta meningkatkan hubungan baik dengan orang lain.
(Sumber: http://female.kompas.com)