7 Tanda Anda Harus Segera Mengambil Cuti Kerja
Jakarta - Tidak semua pekerja kantoran menyadari bahwa mereka mengalami kelelahan bekerja dan membutuhkan rehat sejenak. Ada beberapa orang yang begitu bersemangat menikmati karirnya, hingga tanpa disadari ia tetap bekerja dengan laptop maupun blackberrynya di luar jam kantor hingga larut malam.
Ambisi seseorang untuk mencapai kesuksesan memang tidak bisa disalahkan. Selalu saja ada karakter orang yang mengejar kesempurnaan kerja, namun pada akhirnya ia membuat dirinya sendiri kelelahan dan merusak ritme kerja alaminya. Parahnya, hal ini bisa mempengaruhi penilaian orang lain. Mengirim e-mail saat larut malam atau weekend bisa membuat reputasi yang kurang baik, ujar Gwen Morean, salah satu penulis buku The Complete Idiot's Guide To Business Plans.
Apakah Anda salah satu orang tersebut? Sebelum segalanya terlambat, perhatikan tujuh tanda jika Anda membutuhkan rehat sejenak dari pekerjaan, seperti dilansir oleh Business Insider.
1. Tidak Menikmati Pekerjaan
Awalnya Anda begitu bersemangat dan memiliki ide-ide brilian untuk menunjang pekerjaan. Anda pun menikmati jam kerja yang begitu lama meskipun orang lain melihatnya berlebihan. Namun makin ke sini, Anda tidak tahu harus berbuat apa lagi dan hanya mengikuti perintah atasan. Seringkali dengan banyaknya pekerjaan yang masuk, kita berpikir untuk tidak mengambil cuti. Namun sesibuk apapun, cuti sangatlah penting untuk mengisi kembali energi dan kreativitas, ujar ahli produktivitas Jon Gordon.
2. Tidak Bisa Fokus & Kreatif
Greg De Simone, penemu firma bisnis Focal Point mengatakan bahwa kebanyakan orang akan kehilangan tingkat fokus setelah bekerja dalam rentang waktu yang cukup lama. Atasan yang baik tahu bawahannya tidak akan bisa fokus dan menghasilkan ide-ide kreatif jika hanya mengandalkan weekend. Dengan pergi liburan yang rutin, ia melihat banyaknya ide kreatif yang dibawa pulang pasca liburan.
3. Rasa Kelimpungan yang Konsisten
Merasa diri ini mengerjakan terlampau banyak tugas dan tidak pernah bisa menyelesaikan segala sesuatunya memiliki dua faktor. Entah memang atasan Anda merupakan seorang yang senang memeras bawahannya hingga titik darah penghabisan, atau memang Anda saja yang mengalami kelelahan berkepanjangan hingga depresi. Alasan kedua merupakan indikator Anda harus meninggalkan pekerjaan sejenak dan mengisi lagi batere tenaga diri Anda.
4. Sensitif
Anda sering menjadi pemarah belakangan ini? Rasa sensitif yang negatif ini adalah tanda dari datangnya stres, depresi dan kekacauan emosi lainnya. Segera bawa diri Anda keluar dari kantor untuk beberapa hari sebelum Anda membuat kerusakan yang tidak penting di kantor dan menyakiti perasaan orang-orang di kantor maupun klien yang tidak bersalah.
5. Insomnia
Gangguan tidur adalah tanda lainnya yang cukup jelas. Bermeditasi atau melakukan aktivitas alam secara rutin mampu mengurangi tingkat stress dan membantu menyalurkan energi negatif ke alam bebas. Institusi Kesehatan Nasional di Amerika menambahkan bahwa paparan sinar matahari langsung secara rutin ditunjang dengan udara alam yang segar penting untuk menyesuaikan ritme saraf yang terganggu oleh aktivitas kantor.
6. Gangguan Kesehatan
"Paksakan diri Anda lebih keras dan bersiaplah menerima konsekuensinya di kemudian hari," ujar Gordon. Bekerja dengan jam kerja yang terlampau banyak demi menarik perhatian atasan mungkin terkesan hebat, namun jika Anda memiliki gangguan tidur, pencernaan atau kesehatan lainnya, percuma saja. Ketika Anda meraih apa yang Anda inginkan, mungkin juga Anda harus membayar ketidakseimbangan gaya hidup yang dijalani sebelumnya. Konsultasikan kesehatan Anda secara berkala ke dokter. Pergi berlibur nampaknya menjadi resep obat terbaik untuk Anda.
7. Teguran dari Keluarga dan Teman
Adakalanya teguran datang dari orang terdekat kita sepeti teman dan keluarga. Mereka yang sering menghabiskan waktunya dengan Anda bisa melihat perubahan emosional maupun fisik yang tidak baik pada diri Anda. Hubungan asmara juga salah satu penolong dalam beberapa kasus dimana kelelahan bekerja bisa diatasi sejak dini. Pergi berlibur bersama pasangan adalah salah satu jalan terbaik untuk merilekskan kepenatan akibat bekerja telalu banyak.
(Sumber: http://www.wolipop.com)
Ambisi seseorang untuk mencapai kesuksesan memang tidak bisa disalahkan. Selalu saja ada karakter orang yang mengejar kesempurnaan kerja, namun pada akhirnya ia membuat dirinya sendiri kelelahan dan merusak ritme kerja alaminya. Parahnya, hal ini bisa mempengaruhi penilaian orang lain. Mengirim e-mail saat larut malam atau weekend bisa membuat reputasi yang kurang baik, ujar Gwen Morean, salah satu penulis buku The Complete Idiot's Guide To Business Plans.
Apakah Anda salah satu orang tersebut? Sebelum segalanya terlambat, perhatikan tujuh tanda jika Anda membutuhkan rehat sejenak dari pekerjaan, seperti dilansir oleh Business Insider.
1. Tidak Menikmati Pekerjaan
Awalnya Anda begitu bersemangat dan memiliki ide-ide brilian untuk menunjang pekerjaan. Anda pun menikmati jam kerja yang begitu lama meskipun orang lain melihatnya berlebihan. Namun makin ke sini, Anda tidak tahu harus berbuat apa lagi dan hanya mengikuti perintah atasan. Seringkali dengan banyaknya pekerjaan yang masuk, kita berpikir untuk tidak mengambil cuti. Namun sesibuk apapun, cuti sangatlah penting untuk mengisi kembali energi dan kreativitas, ujar ahli produktivitas Jon Gordon.
2. Tidak Bisa Fokus & Kreatif
Greg De Simone, penemu firma bisnis Focal Point mengatakan bahwa kebanyakan orang akan kehilangan tingkat fokus setelah bekerja dalam rentang waktu yang cukup lama. Atasan yang baik tahu bawahannya tidak akan bisa fokus dan menghasilkan ide-ide kreatif jika hanya mengandalkan weekend. Dengan pergi liburan yang rutin, ia melihat banyaknya ide kreatif yang dibawa pulang pasca liburan.
3. Rasa Kelimpungan yang Konsisten
Merasa diri ini mengerjakan terlampau banyak tugas dan tidak pernah bisa menyelesaikan segala sesuatunya memiliki dua faktor. Entah memang atasan Anda merupakan seorang yang senang memeras bawahannya hingga titik darah penghabisan, atau memang Anda saja yang mengalami kelelahan berkepanjangan hingga depresi. Alasan kedua merupakan indikator Anda harus meninggalkan pekerjaan sejenak dan mengisi lagi batere tenaga diri Anda.
4. Sensitif
Anda sering menjadi pemarah belakangan ini? Rasa sensitif yang negatif ini adalah tanda dari datangnya stres, depresi dan kekacauan emosi lainnya. Segera bawa diri Anda keluar dari kantor untuk beberapa hari sebelum Anda membuat kerusakan yang tidak penting di kantor dan menyakiti perasaan orang-orang di kantor maupun klien yang tidak bersalah.
5. Insomnia
Gangguan tidur adalah tanda lainnya yang cukup jelas. Bermeditasi atau melakukan aktivitas alam secara rutin mampu mengurangi tingkat stress dan membantu menyalurkan energi negatif ke alam bebas. Institusi Kesehatan Nasional di Amerika menambahkan bahwa paparan sinar matahari langsung secara rutin ditunjang dengan udara alam yang segar penting untuk menyesuaikan ritme saraf yang terganggu oleh aktivitas kantor.
6. Gangguan Kesehatan
"Paksakan diri Anda lebih keras dan bersiaplah menerima konsekuensinya di kemudian hari," ujar Gordon. Bekerja dengan jam kerja yang terlampau banyak demi menarik perhatian atasan mungkin terkesan hebat, namun jika Anda memiliki gangguan tidur, pencernaan atau kesehatan lainnya, percuma saja. Ketika Anda meraih apa yang Anda inginkan, mungkin juga Anda harus membayar ketidakseimbangan gaya hidup yang dijalani sebelumnya. Konsultasikan kesehatan Anda secara berkala ke dokter. Pergi berlibur nampaknya menjadi resep obat terbaik untuk Anda.
7. Teguran dari Keluarga dan Teman
Adakalanya teguran datang dari orang terdekat kita sepeti teman dan keluarga. Mereka yang sering menghabiskan waktunya dengan Anda bisa melihat perubahan emosional maupun fisik yang tidak baik pada diri Anda. Hubungan asmara juga salah satu penolong dalam beberapa kasus dimana kelelahan bekerja bisa diatasi sejak dini. Pergi berlibur bersama pasangan adalah salah satu jalan terbaik untuk merilekskan kepenatan akibat bekerja telalu banyak.
(Sumber: http://www.wolipop.com)