Presiden SBY beri nama bayi ke Tujuh Miliar
Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan nama dan sertifikat kepada dua orang bayi yang lahir di Indonesia, sebagai simbolisasi penduduk dunia ketujuh miliar.
Nama dan sertifikat tersebut diserahkan oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono didampingi oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf di Surabaya, Rabu.
"Semula sertifikat ini akan diberikan langsung oleh Presiden, namun karena kesibukan yang sangat padat maka beliau menugaskan kami dan menyampaikan salam hangat kepada orang tua bayi," kata Menko Kesra Agung Laksono.
Agung menjelaskan, pemberian sertifikat merupakan bentuk simbolisasi atau lambang dalam rangka menyambut kelahiran penduduk dunia ketujuh miliar yang lahir di Indonesia.
"Ada dua bayi yang mewakili simbolisasi ini yakni bayi laki-laki yang lahir di Kabupaten Situbondo, dan bayi perempuan yang dilahirkan di Kota Payakumbuh," katanya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengatakan dunia dengan penduduk tujuh miliar sebenarnya telah diperingati di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Peringatan ini untuk menggugah perhatian kita tentang perkembangan jumlah penduduk di dunia yang masih tumbuh dengan kecepatan tinggi," ucap Sugiri.
Dia menjelaskan, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan bahwa tahun ini tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2011 penduduk dunia menjadi tujuh miliar.
Dengan demikian, bayi yang lahir di Indonesia pada tanggal 31 Oktober sekitar 10 ribu bayi, namun hanya dua bayi yang terpilih untuk mewakili bayi lainnya yang memperoleh nama dari Presiden.
"Kedua bayi tersebut lahir tanggal 31 Oktober 2011," ujarnya.
Sementara itu, nama bayi laki-laki yang lahir di Situbondo, Jawa Timur, mendapatkan nama dari Presiden yakni Ahmad Saptaji Adibuwono.
Sedangkan, nama bayi perempuan yang lahir di Payakumbuh belum diketahui namanya karena sertifikat baru akan diserahkan di Sumatera Barat, beberapa hari mendatang.
(Sumber: http://www.antaranews.com)
Nama dan sertifikat tersebut diserahkan oleh Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono didampingi oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf di Surabaya, Rabu.
"Semula sertifikat ini akan diberikan langsung oleh Presiden, namun karena kesibukan yang sangat padat maka beliau menugaskan kami dan menyampaikan salam hangat kepada orang tua bayi," kata Menko Kesra Agung Laksono.
Agung menjelaskan, pemberian sertifikat merupakan bentuk simbolisasi atau lambang dalam rangka menyambut kelahiran penduduk dunia ketujuh miliar yang lahir di Indonesia.
"Ada dua bayi yang mewakili simbolisasi ini yakni bayi laki-laki yang lahir di Kabupaten Situbondo, dan bayi perempuan yang dilahirkan di Kota Payakumbuh," katanya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengatakan dunia dengan penduduk tujuh miliar sebenarnya telah diperingati di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Peringatan ini untuk menggugah perhatian kita tentang perkembangan jumlah penduduk di dunia yang masih tumbuh dengan kecepatan tinggi," ucap Sugiri.
Dia menjelaskan, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan bahwa tahun ini tepatnya pada tanggal 31 Oktober 2011 penduduk dunia menjadi tujuh miliar.
Dengan demikian, bayi yang lahir di Indonesia pada tanggal 31 Oktober sekitar 10 ribu bayi, namun hanya dua bayi yang terpilih untuk mewakili bayi lainnya yang memperoleh nama dari Presiden.
"Kedua bayi tersebut lahir tanggal 31 Oktober 2011," ujarnya.
Sementara itu, nama bayi laki-laki yang lahir di Situbondo, Jawa Timur, mendapatkan nama dari Presiden yakni Ahmad Saptaji Adibuwono.
Sedangkan, nama bayi perempuan yang lahir di Payakumbuh belum diketahui namanya karena sertifikat baru akan diserahkan di Sumatera Barat, beberapa hari mendatang.
(Sumber: http://www.antaranews.com)