Adang: Kalau Mesti Dihukum Ya Dihukum!
TRIBUNNEWS.COM, - TETAP ada senyuman dari mulut Adang Darajatun, meski istrinya tengah terjerat kasus hukum. Adang tetap berusaha ramah kepada wartawan yang menemuinya, usai menghadiri rapat paripurna DPR, Kamis (15/12).
Semua pertanyaan para wartawan, dijawab dengan lugas, diselingi tawa kecil politisi yang pernah menjawab sebagai wakapolri ini. Untuk kesekian kali, Adang membantah, tak ada kekuatan besar mana pun, atau sebuah kekuatan bisnis besar selama pelarian istrinya di luar negeri.
"Kalau memang ada kekuatan besar, pasti sudah langsung kabur aja. Kalau memang ada kekuatan, bisnis besar yang menjaga ibu, tidak ada," kata Adang, perwira tinggi Polri yang sempat maju sebagai calon Gubernur DKI jakarta pada Pemilukada 2007.
Semua anggota keluarga, putra-putrinya, diakui Adang sudah memahami permasalahan yang kini sedang dihadapi sang istri. Tentu, dengan harapan, proses hukum yang berjalan, Adang penuh harap, istrinya dibebaskan dari segala tuduhan. "Kalau memang harus dihukum ya dihukum. Yang jelas, ibu lebih tenang berada di sini. Ini jalan Allah yang harus dijalani, nggak apa-apa. Dan anak-anak sudah menerima," ujarnya.
Adang kembali menegaskan, baru tahu istrinya ditangkap, dari media. Ia kemudian meminta kepada anak-anaknya untuk menemani istrinya begitu tiba di tanah air.
Adang kemudian memberi penjelasan kembali, kenapa baru sekarang mengungkap, mengaitkan nama Miranda Goeltom yang diakuinya, adalah teman baik istrinya. "Ya mereka memang berteman. Saya jelaskan kepada seluruh rakyat, biar rakyat tahu karena kasus ini memang harus diungkap. Ibu orangnya keras, dan tak merasa memberi (suap)," kata Adang menegaskan.
Kembali ia meyakinkan, istrinya memang sakit, dan tak sengaja dibuat-buat. Saat diperiksa oleh KPK, sebelum akhirnya ditangkap, dirinya sudah melapor ke KPK, juga dengan pihak kedutaan besar, istrinya, ketika itu akan berobat ke luar negeri. Sang istri, diakuinya memang memiliki riwayat pernah menderita sakit stroke.
"Kenapa kemarin Ibu sampai masuk ke RS gara-gara Ibu tersungkur waktu mau masuk ke KPK. Itu jatuh, karena terdorong-dorong akhirnya stroke lamanya kambuh lagi. Ibu tekanan darahnya sampai 200/110. Setelah di MNC, dilihat gejala stroke muncul, kemudian dirujuk ke Kramat Jati. Jangan masyarakat menuduh di Kramat Jati, karena Pak Adang bekas polisi, di situ Ibu mau ngumpet lagi," kata Adang menegaskan.
Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom pernah meminta diperkenalkan kepada anggota DPR. Miranda meminta hal tersebut kepada Nunun Nurbaetie yang kini menyandang status tersangka kasus cek pelawat pemilihan deputi gubernur Senior Bank Indonesia.
"Ibu memang dekatnya sama Miranda. Miranda minta tolong diperkenalkan dengan anggota DPR," ujar Adang Daradjatun.
Menurut Adang, Nunun sudah mengatakan fakta itu akan dikatakannya di persidangan. "Kan saya sudah bilang, ibu memang hanya punya keterangan nanti di sidang yang berhubungan memperkenalkan Miranda dengan anggota DPR. Cuma sampai di situ ibu tahu," kata dia.
Lebih jauh Adang berharap istrinya cepat sembuh agar cepat membuka siapa yang meminta diperkenalkan dengan anggota DPR. "Kalau bisa justru ibu cepat sembuh agar bisa membuka siapa yang meminta ibu diperkenalkan dengan anggota DPR lalu orang itu lah siapa di balik itu," kata dia.
Di Anggota Komisi III DPR, Adang Daradjatun mengaku sering berkunjung ke Bangkok, Thailand, dimana di negara itu istrinya Nunun Nurbaetie bersembunyi.
"Kalau ke Thailand mungkin saja, saya kan sekarang presiden angkat besi seASEAN. Kantor sekretaris angkat besi Asean di Bangkok," ujar Adang di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/12).
Saat ditanyakan apakah saat di Thailand sempat bertemu dengan Nunun terlebih saat sudah menyandang status tersangka, Adang mengiyakan. Namun, urusannya pribadi tak ada kaitan dengan status hukum Nunun. "Itu urusan saya, itu pribadi."
Politisi PKS ini juga membantah telah berupaya melindungi Nunun di tempat persembunyiannya. "Silakan, saya enggak takut saya melindungi apa memang," kata dia. (tribunnews/wil) (Sumber: http://id.berita.yahoo.com)
Semua pertanyaan para wartawan, dijawab dengan lugas, diselingi tawa kecil politisi yang pernah menjawab sebagai wakapolri ini. Untuk kesekian kali, Adang membantah, tak ada kekuatan besar mana pun, atau sebuah kekuatan bisnis besar selama pelarian istrinya di luar negeri.
"Kalau memang ada kekuatan besar, pasti sudah langsung kabur aja. Kalau memang ada kekuatan, bisnis besar yang menjaga ibu, tidak ada," kata Adang, perwira tinggi Polri yang sempat maju sebagai calon Gubernur DKI jakarta pada Pemilukada 2007.
Semua anggota keluarga, putra-putrinya, diakui Adang sudah memahami permasalahan yang kini sedang dihadapi sang istri. Tentu, dengan harapan, proses hukum yang berjalan, Adang penuh harap, istrinya dibebaskan dari segala tuduhan. "Kalau memang harus dihukum ya dihukum. Yang jelas, ibu lebih tenang berada di sini. Ini jalan Allah yang harus dijalani, nggak apa-apa. Dan anak-anak sudah menerima," ujarnya.
Adang kembali menegaskan, baru tahu istrinya ditangkap, dari media. Ia kemudian meminta kepada anak-anaknya untuk menemani istrinya begitu tiba di tanah air.
Adang kemudian memberi penjelasan kembali, kenapa baru sekarang mengungkap, mengaitkan nama Miranda Goeltom yang diakuinya, adalah teman baik istrinya. "Ya mereka memang berteman. Saya jelaskan kepada seluruh rakyat, biar rakyat tahu karena kasus ini memang harus diungkap. Ibu orangnya keras, dan tak merasa memberi (suap)," kata Adang menegaskan.
Kembali ia meyakinkan, istrinya memang sakit, dan tak sengaja dibuat-buat. Saat diperiksa oleh KPK, sebelum akhirnya ditangkap, dirinya sudah melapor ke KPK, juga dengan pihak kedutaan besar, istrinya, ketika itu akan berobat ke luar negeri. Sang istri, diakuinya memang memiliki riwayat pernah menderita sakit stroke.
"Kenapa kemarin Ibu sampai masuk ke RS gara-gara Ibu tersungkur waktu mau masuk ke KPK. Itu jatuh, karena terdorong-dorong akhirnya stroke lamanya kambuh lagi. Ibu tekanan darahnya sampai 200/110. Setelah di MNC, dilihat gejala stroke muncul, kemudian dirujuk ke Kramat Jati. Jangan masyarakat menuduh di Kramat Jati, karena Pak Adang bekas polisi, di situ Ibu mau ngumpet lagi," kata Adang menegaskan.
Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom pernah meminta diperkenalkan kepada anggota DPR. Miranda meminta hal tersebut kepada Nunun Nurbaetie yang kini menyandang status tersangka kasus cek pelawat pemilihan deputi gubernur Senior Bank Indonesia.
"Ibu memang dekatnya sama Miranda. Miranda minta tolong diperkenalkan dengan anggota DPR," ujar Adang Daradjatun.
Menurut Adang, Nunun sudah mengatakan fakta itu akan dikatakannya di persidangan. "Kan saya sudah bilang, ibu memang hanya punya keterangan nanti di sidang yang berhubungan memperkenalkan Miranda dengan anggota DPR. Cuma sampai di situ ibu tahu," kata dia.
Lebih jauh Adang berharap istrinya cepat sembuh agar cepat membuka siapa yang meminta diperkenalkan dengan anggota DPR. "Kalau bisa justru ibu cepat sembuh agar bisa membuka siapa yang meminta ibu diperkenalkan dengan anggota DPR lalu orang itu lah siapa di balik itu," kata dia.
Di Anggota Komisi III DPR, Adang Daradjatun mengaku sering berkunjung ke Bangkok, Thailand, dimana di negara itu istrinya Nunun Nurbaetie bersembunyi.
"Kalau ke Thailand mungkin saja, saya kan sekarang presiden angkat besi seASEAN. Kantor sekretaris angkat besi Asean di Bangkok," ujar Adang di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/12).
Saat ditanyakan apakah saat di Thailand sempat bertemu dengan Nunun terlebih saat sudah menyandang status tersangka, Adang mengiyakan. Namun, urusannya pribadi tak ada kaitan dengan status hukum Nunun. "Itu urusan saya, itu pribadi."
Politisi PKS ini juga membantah telah berupaya melindungi Nunun di tempat persembunyiannya. "Silakan, saya enggak takut saya melindungi apa memang," kata dia. (tribunnews/wil) (Sumber: http://id.berita.yahoo.com)