Pakde Karwo Diusulkan Jadi Pengganti Anas?

TEMPO.CO, Jakarta -Partai Demokrat menunggu proses hukum atas Anas Urbaningrum dalam kasus proyek pembangunan sarana olahraga di Hambalang, Sentul, Bogor. Ketua Umum Partai Demokrat ini disebut-sebut ikut mengatur proyek senilai Rp 1,2 triliun itu.

»Kami berbicara yang pasti saja, ini kan proses hukum. Ya, tinggal diperiksa saja dulu yang bersangkutan,” kata Taufiq Effendi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrat, Senin 26 Desember 2011. Menurut dia, belum ada wacana untuk digelar kongres luar biasa di internal partai.

Jumat lalu, M. Nazaruddin membeberkan bukti keterlibatan Anas dalam proyek Hambalang ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu bahkan menyebut Anas terlibat dalam pembuatan kontrak fiktif dengan PT Adhi Karya.

Anas juga dituding menerima sejumlah uang dari beberapa proyek dalam upaya memenangkannya menjadi Ketua Umum Demokrat pada kongres di Bandung tahun lalu. Nazar memperlihatkan beberapa kuitansi dan cek.

Ramadhan Pohan memastikan tidak ada pembahasan tentang pencopotan Anas dari kursi ketua umum. Menurut dia, isu pencopotan Anas merupakan rumor dari luar partainya. »Kami percaya Anas 100 persen, bahkan 1.000 persen,” kata politikus Partai Demokrat itu.

Anas berulang kali membantah terlibat dalam proyek yang dimainkan Nazar. Dia menantang KPK membuktikan tuduhan bekas koleganya itu. »Silakan diselidiki hingga tuntas dan gamblang, berdasarkan bukti obyektif,” kata Anas.

Peneliti Pusat Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada, Hifdil Alim, menyarankan Anas mundur dari jabatan ketua umum partai. "Sikap seorang politikus yang punya semangat antikorupsi seharusnya menyerahkan kasusnya kepada hukum dan membantu mempercepat penyelesaian dengan mengambil langkah mundur," ujar Hifdil.

Jika memang tidak bersalah, Anas tak perlu melakukan berbagai pembelaan dengan melontarkan tuduhan balik bahwa Nazar mengarang dan pembohong. "Pembelaan Anas di berbagai media justru terkesan janggal dan menimbulkan sangkaan jangan-jangan memang terlibat," kata dia.

Dari Surabaya muncul gagasan, jika Anas mundur, Ketua Partai Demokrat Jawa Timur Soekarwo layak menjadi pengganti sementara. »Jika Pak SBY perlu menunjuk pelaksana tugas, Pak Soekarwo layak dipertimbangkan,” kata Rektor Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, Nur Syam.

Sekretaris Partai Demokrat Jawa Timur, Bonnie Laksmana, mengatakan Soekarwo merupakan sosok yang bebas dari konflik di lingkup internal elite Demokrat. "Pakde Karwo memang bagus, beliau sangat tepat, tapi saya melihat tak ada ambisi. Saya kira dia saat ini fokus membesarkan Demokrat di Jawa Timur," ujar Bonnie, yang berharap Anas selamat dari kasus korupsi.
(Sumber: http://id.berita.yahoo.com)

Popular posts from this blog

Edison Chen Kesandung Skandal Foto Mesum Lagi

Nikita Mirzani Koleksi Foto Telanjang

Justin Timberlake Remas Dada Mila Kunis di MTV Movie Awards