Angin Kencang Terjang Lima Kecamatan di Cilacap
Metrotvnews.com, Cilacap: Bencana angin kencang dilaporkan menerjang lima kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (8/3) petang.
"Bencana angin kencang tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB di Kecamatan Sidareja, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Binangun, dan Nusawungu," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Lakhar BPBD) Cilacap, Wasi Ariyadi, di Cilacap.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih mendata jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana angin kencang tersebut.
Kendati demikian, dia mengatakan, untuk sementara satu rumah milik Wicaksono, warga Jalan Minahasa, Kecamatan Cilacap Tengah, rusak berat akibat tertimpa pagar tembok rumah tetangganya.
Pagar tembok yang ambruk tersebut juga menimpa satu unit sepeda motor milik Wicaksono.
"Kami telah memfasilitasi korban untuk bertemu dengan pemilik pagar tembok yang ambruk tersebut. Pemilik pagar bersedia menanggung semua kerugian yang diderita korban," katanya.
Seorang warga Desa Karangtawang RT 02 RW 06, Kecamatan Nusawungu, Muhammad Salim mengatakan, atap rumahnya beterbangan akibat diterjang angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan lebat.
"Kejadiannya sangat cepat, kami belum tahu pasti berapa rumah warga yang mengalami kerusakan karena listrik padam. Namun yang pasti banyak pohon tumbang dan teras dua rumah warga depan rumah saya juga ambruk," katanya.
Sementara itu, angin kencang juga menumbangkan sebuah pohon asam di ruas Jalan Raya Banjarnegara-Purwokerto, di Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, sekitar pukul 19.00 sehingga mengakibatkan kemacetan selama satu jam.
Staf BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan, pohon asam yang tumbang tersebut menimpa sebuah mobil namun tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tim gabungan Polres Banjarnegar, BPBD, Koramil, dan masyarakat yang datang ke lokasi langsung memotong pohon yang menghalangi jalan. Kemacetan terjadi kurang lebih satu jam dan dapat teratasi pukul 20.10 WIB," katanya.
Secara terpisah, prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, bencana ini bukan angin puting beliung melainkan angin kencang merupakan dampak dari siklon tropis Koji yang muncul di Samudera Hindia barat daya Bengkulu (barat daya Jawa, red.).
Menurut dia, hal ini disebabkan wilayah yang terkena terjangan angin tersebut hampir merata di daerah yang berada di pesisir selatan Jawa Tengah hingga bagian tengah Jateng.
Sedangkan angin puting beliung, kata dia, sifatnya lokal dengan radius yang terkena terjangan sekitar 10 kilometer.
"Kami mendapat laporan jika di Kabupaten Kebumen ada beberapa pohon tumbang, kemudian di Buntu dan Banyumas," katanya.
Ia mengatakan, angin kencang ini diprakirakan akan berlangsung hingga 12 Maret 2012 dengan kecenderungan melemah karena siklon tropis tersebut bergerak meninggalkan wilayah Indonesia ke arah barat daya dengan kecepatan 35 knots.(Ant/DNI)
(Sumber: http://www.metrotvnews.com)
"Bencana angin kencang tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB di Kecamatan Sidareja, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Binangun, dan Nusawungu," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Lakhar BPBD) Cilacap, Wasi Ariyadi, di Cilacap.
Menurut dia, pihaknya hingga saat ini masih mendata jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana angin kencang tersebut.
Kendati demikian, dia mengatakan, untuk sementara satu rumah milik Wicaksono, warga Jalan Minahasa, Kecamatan Cilacap Tengah, rusak berat akibat tertimpa pagar tembok rumah tetangganya.
Pagar tembok yang ambruk tersebut juga menimpa satu unit sepeda motor milik Wicaksono.
"Kami telah memfasilitasi korban untuk bertemu dengan pemilik pagar tembok yang ambruk tersebut. Pemilik pagar bersedia menanggung semua kerugian yang diderita korban," katanya.
Seorang warga Desa Karangtawang RT 02 RW 06, Kecamatan Nusawungu, Muhammad Salim mengatakan, atap rumahnya beterbangan akibat diterjang angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan lebat.
"Kejadiannya sangat cepat, kami belum tahu pasti berapa rumah warga yang mengalami kerusakan karena listrik padam. Namun yang pasti banyak pohon tumbang dan teras dua rumah warga depan rumah saya juga ambruk," katanya.
Sementara itu, angin kencang juga menumbangkan sebuah pohon asam di ruas Jalan Raya Banjarnegara-Purwokerto, di Desa Blambangan, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, sekitar pukul 19.00 sehingga mengakibatkan kemacetan selama satu jam.
Staf BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan, pohon asam yang tumbang tersebut menimpa sebuah mobil namun tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tim gabungan Polres Banjarnegar, BPBD, Koramil, dan masyarakat yang datang ke lokasi langsung memotong pohon yang menghalangi jalan. Kemacetan terjadi kurang lebih satu jam dan dapat teratasi pukul 20.10 WIB," katanya.
Secara terpisah, prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo mengatakan, bencana ini bukan angin puting beliung melainkan angin kencang merupakan dampak dari siklon tropis Koji yang muncul di Samudera Hindia barat daya Bengkulu (barat daya Jawa, red.).
Menurut dia, hal ini disebabkan wilayah yang terkena terjangan angin tersebut hampir merata di daerah yang berada di pesisir selatan Jawa Tengah hingga bagian tengah Jateng.
Sedangkan angin puting beliung, kata dia, sifatnya lokal dengan radius yang terkena terjangan sekitar 10 kilometer.
"Kami mendapat laporan jika di Kabupaten Kebumen ada beberapa pohon tumbang, kemudian di Buntu dan Banyumas," katanya.
Ia mengatakan, angin kencang ini diprakirakan akan berlangsung hingga 12 Maret 2012 dengan kecenderungan melemah karena siklon tropis tersebut bergerak meninggalkan wilayah Indonesia ke arah barat daya dengan kecepatan 35 knots.(Ant/DNI)
(Sumber: http://www.metrotvnews.com)