Tipe Foto Profil Facebook
Jejaring sosial telah memasuki kehidupan sosial kita begitu dalam. Jika dulu kita hanya bisa bergaul di dunia nyata, sekarang tidak lagi. Interaksi antarteman dapat dilakukan hanya dengan menekan tuts keyboard di perangkat komputer.
Facebook adalah jejaring sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Dari seluruh pemakai Facebook, puluhan juta berasal dari Indonesia. Bahkan Jakarta jadi salah satu kota berpenduduk Facebook terpadat di dunia.
Salah satu fitur Facebook yang berguna untuk menampakkan wajah kita adalah foto profil (profile picture).
Berikut ini tipe Foto profil Facebook yang umum digunakan pengguna Facebook tanah air.
Foto 45 derajat
Pertama, pose yang paling umum digunakan, pose 45 derajat. Foto wajah kamu dari angle yang lebih tinggi dari posisi kepala kamu, dan dengan sudut kemiringan 45 derajat. Usahakan kepala tetap tegak, mata melirik ke arah kamera, dan jika dirasa kurang, manyunkan sedikit bibir kamu ke depan, lalu gembungkan.
Mungkin mereka yang memilih untuk memasang foto profil seperti ini merasa bahwa muka dan penampilan mereka akan terlihat lebih baik jika difoto dari atas.
Entah dari mana teori itu berasal, tapi dalam sekejap foto seperti ini mendapat begitu banyak respon positif. Seakan menjadi pose baku, mereka yang ingin terlihat lebih baik dari wajah aslinya memasang foto profil seperti ini.
Foto di Kaca kamar mandi
Foto ini seringkali dilakukan oleh wanita. Terkadang tak dilakukan sendiri, melainkan bersama beberapa teman dekat (bayangkan foto profilmu diisi lima orang sekaligus).
Ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab mengapa mereka suka memasang foto seperti ini. Pertama, karena wajah mereka terlihat lebih cantik di cermin. Ada loh, beberapa orang yang beranggapan kalau wajahnya terlihat lebih cantik/tampan di cermin.
Kedua, mereka beranggapan berfoto di depan kaca lebar yang terletak di sebuah kamar mandi akan menambah daya tarik. Memang sih, kadang kala pencahayaan, tata letak, dan desain kamar mandi di gedung-gedung berkelas mendukung.
Tapi, bagi saya sih, kamar mandi - atau - toilet, ya tetap toilet.
Mungkin harus ada komunitas yang menampung hobi semacam ini. Toiletgrafi?
Foto anak, sendirian
Bagi pasangan yang baru saja memiliki anak, tentu merasakan kebahagian yang luar biasa. Kadang kebahagiaan yang meluap itu ditunjukkan dengan mengunggah foto sang anak ke jejaring sosial. Anehnya, banyak dari mereka yang menggunakan foto anaknya sebagai foto profil.
Kenapa aneh? Karena, bagaimanapun juga Facebook itu adalah milik pribadi. Dalam dunia nyata, foto profil identik dengan wajah. Menggantinya dengan foto anak, berarti menggantikan wajah kamu dengan wajah si anak.
Lebih baik mulailah buat akun khusus bagi si buah hati. Isi dengan foto hari-hari ia tumbuh besar, foto saat dia belajar berjalan, memegang sendok, hingga belajar naik sepeda.
Foto masa kecil
Terjebak masa lalu. Mungkin kata-kata inilah yang paling pas mendeskripsikan mereka yang masih menggunakan foto masa kecilnya sebagai foto profil. Entah apa yang ada di pikiran mereka saat memutuskan lebih baik memasang foto masa-masa gigi sedang ompong.
Temanmu tidak ingin tahu bagaimana rupa kamu waktu kamu berusia tujuh tahun. Okelah, mungkin beberapa temanmu memberikan komentar positif saat kamu mengganti foto profil seperti, "Wah, kamu dulu lucu yah." atau, "Imut bangeeet".
Tapi percayalah, mereka mengkomentari kamu yang dulu, bukan sekarang.
Jadi apa esensi dari menggunakan foto masa kecil di foto profil kamu?
Foto Produk
Pernah melihat foto profil temanmu berubah jadi sebuah tas? Atau celana? Atau, kalung? Jangan kaget, akun dia tidak dibajak orang lain. Temanmu, hanya berubah menjadi sebuah toko online.
Ini adalah salah satu cermin fenomena menarik yang terjadi di Facebook (khususnya Indonesia): penggunaan akun pribadi sebagai sarana berjualan. Padahal, Facebook sudah menyediakan Fan Page untuk brand dan akun lain untuk keperluan komersial.
Tapi tampaknya daripada repot mengurusi Fan Page, mereka lebih memilih menggunakan akun pribadi untuk berjualan. Kalau sudah begini, apa yang kamu lakukan?
Saya sih, tidak berteman dengan toko online.
Nah, bagaimana dengan Foto profil Facebook kamu? Masuk tipe yang mana, nih?
(Sumber: http://id.berita.yahoo.com)
Facebook adalah jejaring sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Dari seluruh pemakai Facebook, puluhan juta berasal dari Indonesia. Bahkan Jakarta jadi salah satu kota berpenduduk Facebook terpadat di dunia.
Salah satu fitur Facebook yang berguna untuk menampakkan wajah kita adalah foto profil (profile picture).
Berikut ini tipe Foto profil Facebook yang umum digunakan pengguna Facebook tanah air.
Foto 45 derajat
Pertama, pose yang paling umum digunakan, pose 45 derajat. Foto wajah kamu dari angle yang lebih tinggi dari posisi kepala kamu, dan dengan sudut kemiringan 45 derajat. Usahakan kepala tetap tegak, mata melirik ke arah kamera, dan jika dirasa kurang, manyunkan sedikit bibir kamu ke depan, lalu gembungkan.
Mungkin mereka yang memilih untuk memasang foto profil seperti ini merasa bahwa muka dan penampilan mereka akan terlihat lebih baik jika difoto dari atas.
Entah dari mana teori itu berasal, tapi dalam sekejap foto seperti ini mendapat begitu banyak respon positif. Seakan menjadi pose baku, mereka yang ingin terlihat lebih baik dari wajah aslinya memasang foto profil seperti ini.
Foto di Kaca kamar mandi
Foto ini seringkali dilakukan oleh wanita. Terkadang tak dilakukan sendiri, melainkan bersama beberapa teman dekat (bayangkan foto profilmu diisi lima orang sekaligus).
Ada beberapa hal yang bisa jadi penyebab mengapa mereka suka memasang foto seperti ini. Pertama, karena wajah mereka terlihat lebih cantik di cermin. Ada loh, beberapa orang yang beranggapan kalau wajahnya terlihat lebih cantik/tampan di cermin.
Kedua, mereka beranggapan berfoto di depan kaca lebar yang terletak di sebuah kamar mandi akan menambah daya tarik. Memang sih, kadang kala pencahayaan, tata letak, dan desain kamar mandi di gedung-gedung berkelas mendukung.
Tapi, bagi saya sih, kamar mandi - atau - toilet, ya tetap toilet.
Mungkin harus ada komunitas yang menampung hobi semacam ini. Toiletgrafi?
Foto anak, sendirian
Bagi pasangan yang baru saja memiliki anak, tentu merasakan kebahagian yang luar biasa. Kadang kebahagiaan yang meluap itu ditunjukkan dengan mengunggah foto sang anak ke jejaring sosial. Anehnya, banyak dari mereka yang menggunakan foto anaknya sebagai foto profil.
Kenapa aneh? Karena, bagaimanapun juga Facebook itu adalah milik pribadi. Dalam dunia nyata, foto profil identik dengan wajah. Menggantinya dengan foto anak, berarti menggantikan wajah kamu dengan wajah si anak.
Lebih baik mulailah buat akun khusus bagi si buah hati. Isi dengan foto hari-hari ia tumbuh besar, foto saat dia belajar berjalan, memegang sendok, hingga belajar naik sepeda.
Foto masa kecil
Terjebak masa lalu. Mungkin kata-kata inilah yang paling pas mendeskripsikan mereka yang masih menggunakan foto masa kecilnya sebagai foto profil. Entah apa yang ada di pikiran mereka saat memutuskan lebih baik memasang foto masa-masa gigi sedang ompong.
Temanmu tidak ingin tahu bagaimana rupa kamu waktu kamu berusia tujuh tahun. Okelah, mungkin beberapa temanmu memberikan komentar positif saat kamu mengganti foto profil seperti, "Wah, kamu dulu lucu yah." atau, "Imut bangeeet".
Tapi percayalah, mereka mengkomentari kamu yang dulu, bukan sekarang.
Jadi apa esensi dari menggunakan foto masa kecil di foto profil kamu?
Foto Produk
Pernah melihat foto profil temanmu berubah jadi sebuah tas? Atau celana? Atau, kalung? Jangan kaget, akun dia tidak dibajak orang lain. Temanmu, hanya berubah menjadi sebuah toko online.
Ini adalah salah satu cermin fenomena menarik yang terjadi di Facebook (khususnya Indonesia): penggunaan akun pribadi sebagai sarana berjualan. Padahal, Facebook sudah menyediakan Fan Page untuk brand dan akun lain untuk keperluan komersial.
Tapi tampaknya daripada repot mengurusi Fan Page, mereka lebih memilih menggunakan akun pribadi untuk berjualan. Kalau sudah begini, apa yang kamu lakukan?
Saya sih, tidak berteman dengan toko online.
Nah, bagaimana dengan Foto profil Facebook kamu? Masuk tipe yang mana, nih?
(Sumber: http://id.berita.yahoo.com)