Tips Waktu Bercinta Agar Dapat Cepat Hamil
Jakarta, Pasangan yang ingin cepat punya momongan sering berpikir bahwa waktu berhubungan seks perlu dipertimbangkan agar kehamilan dapat terjadi secara optimal. Sebenarnya, tidak ada hari atau tanggal yang paling tepat untuk bercinta agar dapat hamil.
Waktu terbaik agar cepat hamil adalah dengan melakukan hubungan seks sekali sehari setiap hari selama 4 - 5 hari sebelum dan saat ovulasi.
Ovulasi terjadi ketika telur yang matang dilepaskan dari ovarium, didorong menuju tuba falopi dan siap dibuahi. Lapisan rahim mengental untuk mempersiapkan telur yang akan dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan dalam bentuk menstruasi.
"Perempuan harus memahami siklus haidnya. Menyadari gejala ovulasi seperti perubahan lendir pada rahim yang berbentuk cairan encer akan membantu perempuan mengenali masa suburnya. Ini adalah waktu untuk fokus pada berhubungan seks," kata Paula Hillard, MD, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di Stanford University School of Medicine di Palo Alto, California seperti dilansir Babymed.com, Senin (2/4/2012).
Penelitian telah menunjukkan bahwa pada perempuan yang memiliki siklus haid teratur, ovulasi dapat terjadi selama beberapa hari dari siklus menstruasi sehingga waktu yang optimal untuk hamil lebih panjang.
Karena berhubungan seks setelah ovulasi tidak akan menyebabkan hamil, dokter sering menyarankan untuk melakukan hubungan seks secara teratur 2 - 3 kali seminggu. Jumlah tersebut merupakan waktu terbaik untuk hamil dan meningkatkan kesempatan hamil.
Peningkatan jumlah estrogen dalam rahim dan saluran reproduksi perempuan menjelang ovulasi memungkinkan sperma untuk hidup hingga 6 hari. Penelitian telah menunjukkan bahwa pada perempuan dengan siklus haid teratur, ovulasi bisa terjadi kapan saja. Jadi, pertanyaan kapan tepatnya waktu terbaik untuk hamil tidak pernah terjawab secara signifikan.
"Waktu terbaik untuk hamil dan melakukan hubungan seks adalah saat memasuki periode 'jendela kesuburan'. Jendela kesuburan berlangsung selama 6 hari, dimulai dari 5 hari sebelum ovulasi sampai 1 hari saat ovulasi. Hari paling subur adalah 1-2 hari sebelum dan saat ovulasi," kata Allen J. Wilcox dari departemen Racun Lingkungan & Reproduksi Manusia National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS).
Dalam penelitian yang dilakukan Wilcox ini, pasangan yang mencoba untuk hamil diminta melakukan hubungan seks sekali setiap hari selama masa subur. Hasilnya, rata-rata pasangan yang mencoba untuk hamil mengaku bahwa waktu terbaik untuk hamil adalah bercinta secara teratur 2-3 kali seminggu setiap minggu. Hal ini dilakukan karena pasangan tidak tahu pasti kapankah ovulasi terjadi.
Setelah dihitung-hitung, presentase kemungkinan hamil dengan waktu melakukan hubungan seks adalah sebagai berikut:
*Berhubungan seks setiap hari selama masa subur: Kemungkinan hamil 37%
*Berhubungan seks setiap hari di luar masa subur: Kemungkinan hamil 33%
*Berhubungan seks seminggu sekali: Kemungkinan hamil 15%
Untuk meningkatkan peluang hamil, sebaiknya pasangan berhubungan seks secara teratur setiap hari sepanjang siklus menstruasi, khususnya selama masa subur.
(pah/ir)(Sumber: http://health.detik.com)
Waktu terbaik agar cepat hamil adalah dengan melakukan hubungan seks sekali sehari setiap hari selama 4 - 5 hari sebelum dan saat ovulasi.
Ovulasi terjadi ketika telur yang matang dilepaskan dari ovarium, didorong menuju tuba falopi dan siap dibuahi. Lapisan rahim mengental untuk mempersiapkan telur yang akan dibuahi. Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan rahim serta darah akan dalam bentuk menstruasi.
"Perempuan harus memahami siklus haidnya. Menyadari gejala ovulasi seperti perubahan lendir pada rahim yang berbentuk cairan encer akan membantu perempuan mengenali masa suburnya. Ini adalah waktu untuk fokus pada berhubungan seks," kata Paula Hillard, MD, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di Stanford University School of Medicine di Palo Alto, California seperti dilansir Babymed.com, Senin (2/4/2012).
Penelitian telah menunjukkan bahwa pada perempuan yang memiliki siklus haid teratur, ovulasi dapat terjadi selama beberapa hari dari siklus menstruasi sehingga waktu yang optimal untuk hamil lebih panjang.
Karena berhubungan seks setelah ovulasi tidak akan menyebabkan hamil, dokter sering menyarankan untuk melakukan hubungan seks secara teratur 2 - 3 kali seminggu. Jumlah tersebut merupakan waktu terbaik untuk hamil dan meningkatkan kesempatan hamil.
Peningkatan jumlah estrogen dalam rahim dan saluran reproduksi perempuan menjelang ovulasi memungkinkan sperma untuk hidup hingga 6 hari. Penelitian telah menunjukkan bahwa pada perempuan dengan siklus haid teratur, ovulasi bisa terjadi kapan saja. Jadi, pertanyaan kapan tepatnya waktu terbaik untuk hamil tidak pernah terjawab secara signifikan.
"Waktu terbaik untuk hamil dan melakukan hubungan seks adalah saat memasuki periode 'jendela kesuburan'. Jendela kesuburan berlangsung selama 6 hari, dimulai dari 5 hari sebelum ovulasi sampai 1 hari saat ovulasi. Hari paling subur adalah 1-2 hari sebelum dan saat ovulasi," kata Allen J. Wilcox dari departemen Racun Lingkungan & Reproduksi Manusia National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS).
Dalam penelitian yang dilakukan Wilcox ini, pasangan yang mencoba untuk hamil diminta melakukan hubungan seks sekali setiap hari selama masa subur. Hasilnya, rata-rata pasangan yang mencoba untuk hamil mengaku bahwa waktu terbaik untuk hamil adalah bercinta secara teratur 2-3 kali seminggu setiap minggu. Hal ini dilakukan karena pasangan tidak tahu pasti kapankah ovulasi terjadi.
Setelah dihitung-hitung, presentase kemungkinan hamil dengan waktu melakukan hubungan seks adalah sebagai berikut:
*Berhubungan seks setiap hari selama masa subur: Kemungkinan hamil 37%
*Berhubungan seks setiap hari di luar masa subur: Kemungkinan hamil 33%
*Berhubungan seks seminggu sekali: Kemungkinan hamil 15%
Untuk meningkatkan peluang hamil, sebaiknya pasangan berhubungan seks secara teratur setiap hari sepanjang siklus menstruasi, khususnya selama masa subur.
(pah/ir)(Sumber: http://health.detik.com)