5 Hal Yang Di Dambakan Wanita Dari Pasangannya
KOMPAS.com - Pria dan wanita memiliki kebutuhan yang berbeda dalam menjalani hubungan. Ketika menjalani hubungan, perempuan lebih banyak melibatkan perasaan dan kenyamanan mereka. "Karena mereka memiliki banyak harapan dan keinginan dari pasangannya," ungkap Riani Susanto, ND, ahli detoksifikasi dan naturopati, dalam talkshow "Healthy Living with Metro in Style" di Pondok Indah Mall, beberapa waktu lalu.
Pria tentunya juga melibatkan perasaan saat menjalin hubungan, namun pria masih lebih mampu mengontrol perasaan dan berpikir dengan rasional. Inilah yang terkadang sulit dilakukan oleh perempuan. Perasaannya yang sensitif tak jarang membuat perempuan lebih sering mengutamakan perasaan, dan berharap curahan perasaan sayang yang sama dari pasangannya. Tak heran saat patah hati, perempuan lebih sulit untuk bangkit kembali.
Diungkapkan Riani, pada dasarnya perempuan mendambakan lima hal dari pasangannya, yaitu:
1. Cinta
Sudah selayaknya di antara kedua belah pihak ada cinta yang mendasari hubungan. Cinta yang diinginkan perempuan adalah cinta yang tulus dan penuh pengorbanan, bukan karena kekayaan, kecantikan, atau alasan apapun. Jiwa perempuan yang lebih sensitif mengakibatkan munculnya imajinasi dan harapan yang sangat tinggi akan cinta pasangannya. Pria tentu juga menginginkan cinta tulus dari pasangannya, namun perempuan memiliki kebutuhan akan cinta yang jauh lebih besar daripada pria.
2. Kesetiaan
Jika ada cinta, pasti akan ada kesetiaan. Tak ada seorang pun yang mau dikhianati oleh orang lain, terlebih dari orang yang dicintai. Kesetiaan artinya jaminan bahwa pasangan tidak akan berpaling kepada orang lain. Maka sebenarnya yang didambakan perempuan adalah rasa aman mengenai hubungan itu sendiri.
3. Kebaikan
Kebaikan yang diinginkan perempuan bukan hanya kebaikan yang tampak di permukaan, seperti royal, baik tutur katanya, rajin menelepon untuk menanyakan kabar, atau rajin antar-jemput. Yang paling penting bagi perempuan adalah kesediaan laki-laki untuk tulus mencintai kelebihan dan kekurangan dirinya, atau mendukung dan memberi semangat dengan cara meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatan kita. Pria yang dikategorikan baik salah satunya yang tidak "ringan tangan" dalam arti gemar memukul. Pengalaman menerima perlakuan kasar dalam hubungan bisa membuat perempuan menjadi trauma untuk kembali menjalin hubungan.
4. Komitmen
Satu hal yang paling berbeda dari kebutuhan pria dan wanita saat berhubungan adalah adanya komitmen yang jelas. Perempuan sangat mengharapkan komitmen -lagi-lagi demi memberi rasa aman- sedangkan pria cenderung untuk santai. Tak jarang perbedaan ini menyulut permasalahan karena perbedaan persepsi mengenai komitmen. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa perempuan cenderung lebih "matang" dan memandang ke depan dalam menjalani hubungan, sehingga menuntut hubungan yang serius. Sayangnya, hal ini disebabkan perempuan kerap menentukan target usia untuk menikah. Hal ini bertolak belakang dengan kecenderungan para pria yang masih ingin bebas lebih lama.
5. Pendidikan dan kepandaian
Setiap perempuan tentu ingin memiliki pasangan yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Itu sebabnya mereka amat mementingkan latar belakang pendidikan pria yang sedang melakukan penjajakan terhadap dirinya. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Karena kelak akan menjadi kepala keluarga, maka kepandaian seorang pria sangat dibutuhkan untuk mampu mengatasi masalah yang akan muncul dalam kehidupan perkawinan. Nah, kepandaian ini kerap diasosiasikan dengan pendidikan yang tinggi oleh kaum perempuan. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya tepat, namun bila si dia memang punya latar belakang pendidikan yang membanggakan, otomatis akan memberikan nilai plus di mata perempuan.
(Sumber: http://female.kompas.com)
Pria tentunya juga melibatkan perasaan saat menjalin hubungan, namun pria masih lebih mampu mengontrol perasaan dan berpikir dengan rasional. Inilah yang terkadang sulit dilakukan oleh perempuan. Perasaannya yang sensitif tak jarang membuat perempuan lebih sering mengutamakan perasaan, dan berharap curahan perasaan sayang yang sama dari pasangannya. Tak heran saat patah hati, perempuan lebih sulit untuk bangkit kembali.
Diungkapkan Riani, pada dasarnya perempuan mendambakan lima hal dari pasangannya, yaitu:
1. Cinta
Sudah selayaknya di antara kedua belah pihak ada cinta yang mendasari hubungan. Cinta yang diinginkan perempuan adalah cinta yang tulus dan penuh pengorbanan, bukan karena kekayaan, kecantikan, atau alasan apapun. Jiwa perempuan yang lebih sensitif mengakibatkan munculnya imajinasi dan harapan yang sangat tinggi akan cinta pasangannya. Pria tentu juga menginginkan cinta tulus dari pasangannya, namun perempuan memiliki kebutuhan akan cinta yang jauh lebih besar daripada pria.
2. Kesetiaan
Jika ada cinta, pasti akan ada kesetiaan. Tak ada seorang pun yang mau dikhianati oleh orang lain, terlebih dari orang yang dicintai. Kesetiaan artinya jaminan bahwa pasangan tidak akan berpaling kepada orang lain. Maka sebenarnya yang didambakan perempuan adalah rasa aman mengenai hubungan itu sendiri.
3. Kebaikan
Kebaikan yang diinginkan perempuan bukan hanya kebaikan yang tampak di permukaan, seperti royal, baik tutur katanya, rajin menelepon untuk menanyakan kabar, atau rajin antar-jemput. Yang paling penting bagi perempuan adalah kesediaan laki-laki untuk tulus mencintai kelebihan dan kekurangan dirinya, atau mendukung dan memberi semangat dengan cara meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatan kita. Pria yang dikategorikan baik salah satunya yang tidak "ringan tangan" dalam arti gemar memukul. Pengalaman menerima perlakuan kasar dalam hubungan bisa membuat perempuan menjadi trauma untuk kembali menjalin hubungan.
4. Komitmen
Satu hal yang paling berbeda dari kebutuhan pria dan wanita saat berhubungan adalah adanya komitmen yang jelas. Perempuan sangat mengharapkan komitmen -lagi-lagi demi memberi rasa aman- sedangkan pria cenderung untuk santai. Tak jarang perbedaan ini menyulut permasalahan karena perbedaan persepsi mengenai komitmen. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa perempuan cenderung lebih "matang" dan memandang ke depan dalam menjalani hubungan, sehingga menuntut hubungan yang serius. Sayangnya, hal ini disebabkan perempuan kerap menentukan target usia untuk menikah. Hal ini bertolak belakang dengan kecenderungan para pria yang masih ingin bebas lebih lama.
5. Pendidikan dan kepandaian
Setiap perempuan tentu ingin memiliki pasangan yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Itu sebabnya mereka amat mementingkan latar belakang pendidikan pria yang sedang melakukan penjajakan terhadap dirinya. Hal ini bukanlah tanpa alasan. Karena kelak akan menjadi kepala keluarga, maka kepandaian seorang pria sangat dibutuhkan untuk mampu mengatasi masalah yang akan muncul dalam kehidupan perkawinan. Nah, kepandaian ini kerap diasosiasikan dengan pendidikan yang tinggi oleh kaum perempuan. Meskipun hal ini tidak sepenuhnya tepat, namun bila si dia memang punya latar belakang pendidikan yang membanggakan, otomatis akan memberikan nilai plus di mata perempuan.
(Sumber: http://female.kompas.com)