Kulit Cantik, Kulit Cerah: Memilih Skin Care yang Tepat

Memilih Skin Care yang Tepat
BAGI Anda yang memiliki tingkat kesibukan tinggi membuat waktu untuk merawat tubuh sangat sedikit. Akibatnya, Anda harus menggunakan cara instan dengan mengenakan skin care secara teratur, untuk tetap menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.

Berkecimpung di bisnis kosmetik membuat Yulita Hariyanto paham benar tentang merawat wajah. Berbagai ilmu didapatnya dari pakar kecantikan asal Eropa di berbagai pelatihan. Perempuan yang menjalani bisnis Multi Level Marketing (MLM) produk kecantikan dari Swedia ini berbagi ilmunya tentang merawat kulit.

“Saya yakin baik pria maupun perempuan pasti ingin tampil maksimal di depan lawan jenisnya,” ujar Yulita Fransisca. Pria, lanjutnya, pasti menginginkan perempuan cantik untuk jadi pasangan hidupnya. Begitu pula sebaliknya. skin care merupakan hal yang perlu diperhatikan penggunaannya.

Yulita memaparkan, di kota-kota besar penggunaan skin care sudah diperlukan baik perempuan maupun pria. Apalagi mereka-mereka yang bekerja dengan mengandalkan penampilan mereka. “Mereka merawat wajah karena wajah adalah aset bagi mereka,” terangnya.

Lalu bagaimana memilih skin care dengan benar? Yulita menuturkan memilih skin care berpatokan pada jenis kulit, bukan usia. Usia, terang Yulita, hanya barometer. Misalnya, usia 17 tahun hingga 30 tahun pada umumnya memilki jenis kulit berminyak. Umur 35 tahun hingga 65 tahun kulit cenderung kering. Meski begitu, bisa jadi usia 20 tahun tapi memiliki jenis kulit kering atau di usia 40 tahun kulit berminyak.

Sebelum mengetahui isi produk, Yulita menganjurkan agar memilih skin care dari kemasannya terlebih dulu. Skin care yang berkulitas, kata Yulita, pasti memiliki kemasan yang higienis. “Ini ditandai dengan kemasan yang tertutup dengan aluminum foil, ada tanggal kedaluwarsa, dan menyertakan tulisan kandungan bahan,” paparnya.

Yang lebih penting produk telah lulus Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ini berarti kemasan tersebut diregistrasi dan telah lulus uji BPOM.

Skin care yang bagus terbuat dari 100 persen bahan baku saripati alami tumbuhan. Diproduksi dari biji, buah,bunga, dan tumbuhan obat. Yulita mencontohkan dan kosmetik Swedia yang menjadi bisnisnya. “Skin care yang berkualitas, aman digunakan,” terangnya. Tidak akan menimbulkan perih, merah, panas bahkan membuat kulit mengelupas. Jika digunakan menimbulkan alergi, Anda perlu waspada.

Yulita menjelaskan, yang membuat gatal biasanya mengandung hydroquinon atau mercury tingkat tinggi. “Ini berbahaya, terserap dikulit melalui pori-pri akan merusak ginjal,” terangnya.

Ciri-cirinya produk seperti ini, jika digunakan sekitar dua hingga tiga bulan kulit terlihat putih. Tapi jika tidak digunakan lagi akan membuat kulit hitam. Kondisi kulit menjadi rusak kareana pecahnya pembuluh darah di wajah. “Sifat asam atau basa yang melampau ambang batas membuat kulit terasa keset, seperti tertarik kencang,” jelasnya. Padahal ini mengikis eccolagen alami kulit wajah sehingga saat berhenti menggunakan, kulit timbul keriput terutama di daerah mata dan garis senyum.

Menurut Yulita, kulit cantik bukanlah kulit putih. “Yang benar kulit cantik adalah kulit cerah,” ucapnya. Kata putih Inilah cikal bakal mindset menyesatkan sehingga perempuan berlomba-lomba menggunakan pemutih tanpa memperhatikan kualitas. Ujung-ujungnya justru keracunan kosmetik. Karena warna kulit masyarakat Indonesia beraneka ragam. “Jadi kita ubah slogan untuk menghindari itu,” ujarnya. Apa pun warna kulitnya, jika cerah dan kenyal berarti perempuan itu cantik. “Kulit sawo matang jika dirawat dengan benar dan sehat malah eksotik,” tambahnya.

Untuk kulit berminyak atau berjerawat, gunakan yang bersifat mengandung banyak air atau gel. Biasanya, pada kemasan tertulis Day Gel, Day fluid, NightGel, atau Night fluid.

Dan sebaiknya, krim malam hanya digunakan seminggu dua hingga tiga kali saja. “Jika dipakai tiap hari akan membuat kulit semakin berjerawat,” katanya.

Begitu pula dengan sunblock jangan terlalu tinggi kandungan Sun Protecting Factor (SPF). Karena ini justru membuat tekstur kulit semakin berminyak.

Pilih pembersih wajah bertuliskan face wash bagi pembaca yang memiliki jenis kulit berminyak. “Tidak boleh di-scrub jika berjerawat. Merawatnya harus rajin memakai masker sesuai jenis kulit seminggu dua sampai tiga kali,” urainya.

Sedangkan untuk kulit kering, yang cocok dikemasannya bertulisakan day cream atau nightcream. tidak masalah menggunakan sunblock dengan SPF tinggi.

Untuk pembersih wajah, pilih yang bertuliskan milk cleansing. Kalau pun suka yang berbusa produknya harus bebas dari sabun. “Merawatnya dengan menggunakan scrub dan masker di waktu yang sama dua kali seminggu,” paparnya. (*/her/fir)
(Sumber: http://www.kaltimpost.co.id)

Popular posts from this blog

Nikita Mirzani Koleksi Foto Telanjang

Edison Chen Kesandung Skandal Foto Mesum Lagi

Daniel Mananta Bantah Remas Dada Syahrini